Home » , , , » Ke-Rinduan-Ku

Ke-Rinduan-Ku

Written By perbandingan agama on Selasa, 27 Desember 2011 | 20:19

oleh : Abdullah Fadillah Husni (Abung)
Agustus 2009, wajah-wajah baru nampak di mata. Teman-teman baru yang masih kebingungan untuk menentukan masa depan yang mencoba mencari penuntun yang dapat mengantarkannya untuk mencapai cita-cita yang di inginkannya. Iran Corner, ruangan yang difasilitasi dengan AC, lengkap dengan buku-buku, akses internet bisa dilakukan dengan gratis, banyak informasi tentang Negara Iran, mungkin bisa disebut ruangan paling eksekutif di Fakulktas Ushuluddin yang dijadikan ruagan pertama kami diskusi di Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan menggunakan Meja Bundarnya dan di IrCon lah kami mulai mengenali siapa itu Pe-A termasuk orang-orang Pe-A.
Gedung Y Fakultas Ushuluddin dijadikan tempat belajar kami sehari-hari dimana seluruh mahasiswa Fakultas Ushuluddin belajar disana, Gedung yang mempunyai 3 lantai dengan escalatornya dilengkapi dengan kantin mungil di depan Gedung yang selalu didatangi oleh mahasiswa laki-laki, karena yang berjualan disana seorang perempuan yang setia menunggu dagangannya setiap hari kuliah.
DPN (Dibawah Pohon Nangka) tempat kamikumpul-kumpul bersama anak Pe-A yang lainnya, senior terutama bahkan diskusi, canda tawa pun sering terdengar disana bersama-sama KaJur dan Dosen- Dosen Fakultas Ushuluddin dengan disuguhi kripik singkong, rujak, basreng ataupun secangkir kopi yang dapat mempersatukan khususnya anak-anak Pe-A, bahkan anak-anak Fakultas Ushuluddin bersama dosen-dosennya. Tapi persatuan mahasiswa fakultas ushuluddin mulai terpengaruh ketika Gedung Y yang biasanya kita gunakan untuk belajar dan berkumpul di tutup dan tidak dapat digunakan untuk sementara waktu dengan alasan gedung tersebut akan mulai dipercantik beserta beberapa gedung yang lainnya dan kuliah pun dialihkan ke gedung yang lain yang memang sedikit kurang menunjang untuk pembelajaran sehingga banyak mahasiswa yang lebih memilih kuliah di luar gedung dengan tempat yang bertebaran dimana-mana. Namun untungnya Cuma berjalan selama 1 semester kita belajar secara berserakan dimana-mana dan mulai disatukan lagi dengan ditetapkannya Yayasan Al-Amanah (RM Ponyo) dijadikan pusat perkuliahan untuk Fakultas Ushuluddin. Persatuan pun mulai sedikit terjalin walau tidak semesra waktu di kampus utama, tetapi setidaknya masih ada komunikasi dan kordinasi di kalangan mahasiswa fakultas Ushuluddin. Tetapi hal ini tidak lama bertahan, mungkin dikarenakan Gedung Y yang menjadi rumah semua warga Fakultas Ushuluddin sudah cantik kembali dan mahasiswa fakultas ushuluddin semakin bertambah, tahun ajaran 2011 semester ganjil perkuliahan mahasiswa fakultas ushuluddin pun dibagi menjadi 2 tempat, Yayasan Al-Amanah dan Gedung Y dan inilah puncak dari perpecahan mahasiswa fakultas ushuluddin, bahkan dosen pun kocar-kacir dalam menjalankan tugas mengajarnya. Entah sampai kapan kondisi perkuliahan seperti ini akan kami alami ?? bukan suara canda tawa, ngopi bareng, diskusi di DPN ataupun DPR, kebersamaan lagi yang ada sekarang, yang ada malah suara bising dari proyek pembangunan yang entah sampai kapan rampungnya. Kami merindukan semuanya dan mungkin peradaban mahasiswa ushuluddin di kampus pun mulai hilang. Kita pun Cuma bisa berdo’a dengan perjuangan kuliah kami seperti ini mudah-mudahan kami dapat mengubah dunia, walau dengan komunitas yang mungil seperti halnya bangsa Arya yang menurut sejarah agama Hindu merupakan bangsa yang Nomaden yang akhirnya sukses menjadi pemimpin di tanah kelahiran milik orang lain.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BEM JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger